Selasa, 10 Maret 2015
GELAR-GELAR DI PAKUALAMAN
KELUARGA INTI ADIPATI
-
KGPAA (Kanjeng Gusti Adipati Ario) : Penguasa
Pakualaman.
-
KGRAy. (Kanjeng Gusti Raden Ayu) : Permaisuri Adipati.
-
KGPH (Kanjeng Gusti Pangeran Hario ) : Putra Adipati dari
permaisuri setelah menikah / putra mahkota.
-
KPH (Kanjeng Pangeran Hario) : Putra Adipati dari
permaisuri setelah menikah.
-
GRAy. (Gusti Raden Ayu) : Putri Adipati dari permaisuri
setelah menikah.
-
BPH (Bendoro Pangeran Hario) : Putra Adipati dari
selir.
-
BRAy. (Bendoro Raden Ayu) : Putri Adipati dari selir.
-
BRMH (Bendoro Raden Mas Hario) : Putra Adipati dari
permaisuri sebelum menikah.
-
BRA (Bendoro Raden Ajeng) : Putri Adipati dari
permaisuri sebelum menikah.
-
RM (Raden Mas) : Putra Adipati dari selir sebelum
menikah / para cucu putra Adipati.
-
RA (Raden Ajeng) : Putri Adipati dari selir sebelum
menikah / para cucu putri Adipati.
KERABAT DEKAT ADIPATI
-
KP (Kanjeng Pangeran)
-
KRMT (Kanjeng Raden Mas Tumenggung)
-
KRAT (Kanjeng Raden Ayu Tumenggung)
-
RMT (Raden Mas Tumenggung)
-
RAT (Raden Ayu Tumenggung)
-
R (Raden)
-
Rr (Rara)
ABDI DALEM / SAHABAT
ADIPATI
-
KP (Kanjeng Pangeran)
-
KRTH (Kanjeng Raden Tumenggung Hario)
-
KMATH (Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Hario)
-
KRT (Kanjeng Raden Tumenggung)
-
KMAT (Kajeng Mas Ayu Tumenggung)
-
RT (Raden Tumenggung)
-
MAT (Mas Ayu Tumenggung)
KERABAT ADIPATI DI
MANCA NEGARA
-
KP (Kanjeng Pangeran) + Gelar yang sesuai di Manca
Negara
-
KRTH (Kanjeng Raden Tumenggung Hario) + Gelar yang
sesuai di Manca Negara
-
KMATH (Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Hario) + Gelar yang
sesuai di Manca Negara
-
KRT (Kanjeng Raden Tumenggung) + Gelar yang sesuai di
Manca Negara
-
KMAT (Kajeng Mas Ayu Tumenggung) + Gelar yang sesuai di
Manca Negara
-
RT (Raden Tumenggung) + Gelar yang sesuai di Manca
Negara
-
MAT (Mas Ayu Tumenggung) + Gelar yang sesuai di Manca
Negara
Kamis, 05 Maret 2015
KABINET PAKU ALAM IX AL HAJ
Penguasa Pakualaman :
Sri Paduka KGPAA. Paku Alam IX Al Haj
Penasihat / Panembahan : KPH.
Ambarkusumo
Reh
Kasentanan : KGPH. H. Ir. Widjojokusumo
Manggalayudha : KPH. SP. Rheindra J. Wiroyudho, S.T.
Lurah Suronggomo : KPH. H. Tjondrokusumo
Manggalayudha : KPH. SP. Rheindra J. Wiroyudho, S.T.
Lurah Suronggomo : KPH. H. Tjondrokusumo
Reh
Lebet : GRAy. Hj. Retno Dewayani
Lurah Keputren : BRAy. Hj. Retno Martani & BRAy Hj Retno Rukmini
Lurah Bedhoyo : BRAy. Hj. Retno Widanarni & BRAy Hj Retno Suskandani
Lurah Langen Projo : KPH. Dr. Hersapandi Projopandhito
Lurah Gedhong Pusoko : KPH. Rahmad Sondi Warsitonagoro, S.T.
Lurah Rekso Budhoyo : KPH. H. Indrokusumo
Reh Njawi : KGPH. H. Ndoyokusumo
Lurah Magersari : KPH. Dhoya S. Satyanagoro, S.E,.M.M.
Lurah Perijinan : BRMH. Ramon Adrian Kusumo, S.H.
Lurah Keputren : BRAy. Hj. Retno Martani & BRAy Hj Retno Rukmini
Lurah Bedhoyo : BRAy. Hj. Retno Widanarni & BRAy Hj Retno Suskandani
Lurah Langen Projo : KPH. Dr. Hersapandi Projopandhito
Lurah Gedhong Pusoko : KPH. Rahmad Sondi Warsitonagoro, S.T.
Lurah Rekso Budhoyo : KPH. H. Indrokusumo
Reh Njawi : KGPH. H. Ndoyokusumo
Lurah Magersari : KPH. Dhoya S. Satyanagoro, S.E,.M.M.
Lurah Perijinan : BRMH. Ramon Adrian Kusumo, S.H.
Reh Karti Projo :
KGPH. H. Songkokusumo
Bebadan Museum : KRT. Ir. Djati Widjajadiningrat, M.M.
Bebadan Perpustakaan : GRAy. E. Retno Sundari
Staf Khusus Adipati
Bidang Hukum & Juru Bicara : KRT. Rio R. Tjokrobaskoro, S.H.
Bidang Keprajan : KRT. Ibnu Darpito Hadinotonagoro, S.H.
Bidang Sosial Budaya : KRT. Atmodjo Purwokusumo
Bebadan Museum : KRT. Ir. Djati Widjajadiningrat, M.M.
Bebadan Perpustakaan : GRAy. E. Retno Sundari
Staf Khusus Adipati
Bidang Hukum & Juru Bicara : KRT. Rio R. Tjokrobaskoro, S.H.
Bidang Keprajan : KRT. Ibnu Darpito Hadinotonagoro, S.H.
Bidang Sosial Budaya : KRT. Atmodjo Purwokusumo
Bidang Hubungan Luar Negeri :
KRTH. Puji Purwito Hadiprojo
PENGUASA PAKUALAMAN
Berikut Daftar Penguasa Kadipaten / Daerah / Keprajan /
Nagari Pakualaman :
1.
1813 – 1829 :
KGPA Paku Alam I , nama sebelumnya
BPH Notokusumo
2.
1829 – 1858 :
KGPA Paku Alam II, nama sebelumnya
RT Notodiningrat, kemudian Pangeran Suryaningrat, lalu KGPA Suryaningrat.
3.
1858 – 1864 :
KGPA Paku Alam III, nama sebelumnya
GPH Sasraningrat, kemudian KGPA Surya Sasraningrat.
4.
1864 – 1878 :
KGPA Paku Alam IV, nama sebelumnya
RM Nataningrat, kemudian KGPA Surya Sasraningrat.
5.
1878 – 1900 :
KGPAA Paku Alam V, nama sebelumnya
KPH Suryodilogo, kemudian KGPAA Prabu Suryodilogo.
6.
1901 – 1902 :
KGPAA Paku Alam VI, nama sebelumnya
KPH Notokusumo.
7.
1902 – 1903 :
Dewan Perwalian Kadipaten Pakualaman atau Raad van Beheer over de
Pakualamsche Zaken, adalah suatu dewan perwalian yang mengurusi
pemerintahan Kadipaten Paku Alaman yang ditetapkan oleh
Pemerintah
Hindia Belanda. Masa tugas dewan ini adalah antara 20 Agustus
1903-16 Oktober
1906.
8.
1903 – 1937 :
KGPAA Paku Alam VII, nama sebelumnya
BRMH Surarjo, kemudian KGPAA Prabu Suryodilogo.
9.
1937 – 1998 :
KGPAA Paku Alam VIII Al Haj, nama sebelumnya
BRMH Sularso Kunto Suratno, kemudian KPH Prabu Suryodilogo.
10. 1999
– 2012 : Panembahan Ambarkusumo,
nama sebelumnya BRMH Ambarkusumo, kemudian KPH Ambarkusumo.
11. 2012
– Kini : KGPAA Paku Alam IX Al Haj, nama sebelumnya BRMH Anglingkusumo,
kemudian KPH. H. Anglingkusumo.
KADIPATEN PAKUALAMAN
Kadipaten Pakualaman atau Nagari Pakualaman
adalah negara
dependen yang berbentuk kerajaan. Kedaulatan dan kekuasaan
pemerintahan negara diatur dan dilaksanakan menurut perjanjian/kontrak politik
yang dibuat oleh negara induk bersama-sama negara dependen. Sebagai konsekuensi
dari bentuk negara kesatuan yang dipilih oleh Republik Indonesia sebagai negara
induk, maka pada tahun 1950
status negara dependen Kadipaten Pakualaman (bersama-sama dengan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat)
diturunkan menjadi daerah istimewa setingkat provinsi dengan
nama Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kadipaten Pakualaman atau Negeri Pakualaman atau Praja
Pakualaman didirikan pada tanggal 17 Maret
1813, ketika Pangeran
Notokusumo, putra kesayangan dari Sultan
Hamengku Buwono I dengan Selir Srenggorowati
dinobatkan oleh Gubernur-Jenderal Sir Thomas Raffles (Gubernur Jendral Britania Raya
yang memerintah saat itu) sebagai Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Paku Alam I.
Status kerajaan ini mirip dengan status Praja Mangkunagaran di Surakarta.
Paku Alaman juga dilengkapi dengan sebuah legiun.
Status Pakualaman berganti-ganti seiring dengan perjalanan waktu. Pada 1813-1816 merupakan negara dependen dibawah Pemerintah Kerajaan Inggris India Timur (East Indian). Selanjutnya tahun 1816-1942 merupakan negara dependen Kerajaan Nederland, dengan status Zelfbestuurende Landschappen Hindia Belanda. Dari 1942 sampai 1945 merupakan bagian dari Kekaisaran Jepang dengan status Kooti dibawah pengawasan Penguasa Militer Tentara XVI Angkatan Darat.
Mulai tahun 1945 Negeri kecil ini bergabung dan menjadi daerah Indonesia. Kemudian dengan Kasultanan Yogyakarta membentuk pemerintahan bersama sampai tahun 1950 saat secara resmi keduanya dijadikan sebuah daerah istimewa bukan lagi sebagai sebuah negara.
Seperti banyak kerajaan di pulau Jawa pada umumnya, kegiatan
perekonomian Negeri Pakualaman di dominasi dengan pertanian dan sedikit
perdagangan. Pernah tercatat negeri ini mempunyai beberapa pabrik gula di
Kabupaten Adikarto.
Negeri Pakualaman berusaha mengembangkan budaya yang
mempunyai ciri berbeda dengan Kesultanan untuk menunjukkan independensi status pricipality-nya.
Hal ini dapat dilihat misalnya dari bentuk pakaian tradisional yang dikenakan.
Pengembangan budaya ini dimulai sejak Paku Alam II.
Langganan:
Postingan (Atom)